Performansi Jaringan pada Core Network

Bookmark and Share

Performansi Jaringan pada Core Network

Performansi Jaringan merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam mengelola suatu jaringan wireless. Performansi jaringan ini dapat memberikan informasi kepada operator mengenai operasi jaringan yang dimiliki dan untuk memberikan informasi mengenai kejanggalan / perubahan jaringan yang aneh. Dengan adanya performansi tersebut, masalah yang terjadi dapat segera dianalisa penyebabnya dan dapat diselesaikan sesuai dengan prosedur yang ada.

Performansi Jaringan Core Network
Untuk mengetahui bagaimana performansi dari jaringan tersebut, diperlukan adanya proses monitoring jaringan yang dilakukan setiap hari, dan dapat dilaporkan setiap minggu ataupun setiap bulan yang dapat digunakan sebagai analisa peningkatan jaringan sehingga antara operator dan customer sama – sama merasakan kepuasan akan layanan jaringan yang tersedia.

Metodologi yang digunakan dalam analisa performansi ini terdiri dari pengambilan data serta analisis data. Data yang digunakan dalam kajian ini berupa data sekunder dan data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh dari data operasional dari perusahaan telekomunikasi yang berhubungan dengan jaringan GSM diambil dari OSS . Adapun data sekunder yang digunakan dalam pembahasan ini adalah spesifikasi perfomansi jaringan GSM Nokia. Data sekunder ini merupakan data pokok yang diperlukan untuk menentukan model serta ukuran performansi jaringan GSM. Data spesifikasi performansi jaringan GSM diperlukan untuk menganalisis jaringan GSM dan parameter kinerja kualitas voice dan data , sedangkan data primer adalah parameter – parameter KPI ( Key Performance Indicator ) jaringan GSM yang umum digunakan, antara lain MOS ( mean opinion score ), FER ( frame erasure rate ), BER ( bit error rate ), Paging Success Rate ( PSR ), Location Update Success Rate ( LUSR ), Answer to Seizure Ratio ( ASR ), dan Dropped Call Rate ( DCR ).

KPI dapat didefinisikan sebagai kumpulan hasil pengukuran performansi pada jam sibuk atau periode rata- rata dari jaringan yang tersedia. KPI adalah hasil dari formula yang diaplikasikan pada indikator performansi. Indikator performansi tersebut dapat diambil pada area, cell, TRX atau level yang berdekatan. Periode observasi mmengacu pada durasi dari pengumpulan sample, misalnya satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, atau lainnya. Area yang dimaksud adalah lokasi dimana sata statistik tersebut dikumpulkan.

Formula merupakan perhitungan dari kombinasi matematika yang dapat menghasilkan indikator performansi yang sangat berarti. KPI memberikan sifat fleksibilitas dan kejelasan kepada operator dalam mempretasikan kebiasaan jaringan. Untuk satu KPI terdapat beberapa formula yang berbeda, tergantung pada tiga elemen utama, antara lain :
· Kemampuan dari elemen jaringan untuk menghasilkan data statistik yang detail dan lengkap
· Track request dari operator jaringan
· Area dimana formula tersebut dihitung ( cell atau grup cell)

Pada lingkungan multivendor, operator mengatur strategi performansi dan mendefinisikan formula untuk setiap KPI. Secara umum, proses yang dilakukan dalam mendapatkan performansi jaringan antara lain (saya ambil contoh dari salah satu perusahaan telekomunikasi) :
· Pengambilan data statistik dari elemen jaringan , seperti BSC dan MSC yang berupa data mentah. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan untuk memperoleh data tersebut :
a. Buka web
b. Login dengan username dan password
c. Pilih option reporting
d. Pilih reporting suite
e. Kemudian pilih Nokia NSS
f. Kemudian terdapat beberapa pilihan, misalnya pilih MSC measurement
g. Selanjutnya tinggal memilih data apa yang akan diambil, dengan mengubah jenis data yang diambil, durasi ( rentang waktu pengambilan data ), letak data yang akan diambil ( misalnya MSC EJBN ), dan level waktu pengambilan data ( tiap jam, tiap hari).
· Pengolahan data tersebut menjadi suatu grafik yang dapat menjelaskan performansi jaringan. Pengolahan ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dimana sudah dibuat fungsi macro untuk setiap parameter. Tujuan fungsi Macro disini adalah untuk mengefisienkan pekerjaan sehingga data mentah yang ada dapat diproses dengan cepat.
· Pembuatan reporting performansi setiap hari, minggu, dan bulan sebagai pengukur kualitas jaringan dan data marketing untuk membuat strategi marketing terbaru
· Analisa grafik performansi jika terjadi suatu kejanggalan pada jaringan sehingga diperlukan adanya analisa masalah, drive test dan optimasi.


{ 2 comments... Views All / Send Comment! }

Unknown said...

Info Gadget Great post, terus berbagi kawan!

Unknown said...

sip

Post a Comment